Selasa, 18 November 2014

EXPLORE DEING, AIR TERJUN MERAWU dan CAMPING CERIA TELAGA DRINGO


EXPLORE DEING, AIR TERJUN MERAWU dan CAMPING CERIA TELAGA DRINGO






IDR: 400.000/k   Min 6 org
Include:
- Transportasi Wonosobo - Dieng PP.
- Perlengkapan Camping.
- Makan 2x.
- Kaos
- Teman Baru
 Cp : 082232279641 lucky, 081228086677 soevick
bbm ; 51CADCAE
WA; 085777751539
Rundown Menyusul

Senin, 17 November 2014

OPEN TRIP DIENG Plateau and Golden Sunrise Sikunir


Trip Dieng Plateau and Sikunir Golden Sunrise Sikunir

Special trip in 13 desember 2014..

 Jam keterangan kegiatan :

Hari Ke 1
o9.oo - 11.00 Meeting poin diwonosobo, cek in, berangkat menuju dieng.
11.00 - 13.15 Tour keliling wisata DIENG PLATEAU (museum kailasa, komplek candi arjuna, withlem soeharto, telaga balai kambang,  ).
13.15 - 14.00 Istirahat/ishoma ( makan siang* ).
14.00 - 17.00 Menyaksikan fenomena alam Kawah sikidang dan menikmati indahnya telaga warna dari atas Dieng Plateau Theater ( ratapan batu angin ).
17.00 - 20.00 Berangkat ke sembungan, istirahat / ishoma, prepare camp ceria di area telaga cebong sikunir.
20.00 - 23.00 Api unggun, pesta kentang bbq, minum purwaceng bersama, sarasehan ( perkenalan peserta )
dan live acustic music.
23.00 - 03.30 Istirahat

Hari Ke 2
03.30 - 04.00 Persiapan  menuju puncak sikunir.
04.00 - 07.00 Menikmati Golden Sunrise tercantik di Asia Tenggara.


 07.00 - 08.30 Kembali ke Camp, istirahat dan menikmati pagi hari di Telaga Cebong.


08.30 - 10.00 Sarapan pagi dan persiapan menuju Telaga warna, telaga pengilon dan goa alam.

10.00 - 11.30 Menikmati suasana indah di Telaga warna, telaga pengilon dan goa alam.


 

11.30 - 13.00 Istirahat / ishoma ( makan siang* ).
13.00 - 14.00 Mengunjungi Pusat Oleh - oleh Khas Dieng.
14.00 - 16.00 Perjalanan kembali ke wonosobo. 
Tour selesai.... Sayonaraaa....

Include :

- Perlengkapan camping ( tenda, matras, kompor nesting )  # yang tidak disebutkan bawa sendiri.
- Transportasi PP dieng - wonosobo.
- Makan 2X ( yang bertanda * ).
- Tiket wisata telaga warna, komplek candi arjuna, kawah sikidang, dieng plateau theater, komplek camp   ceria sikunir-telaga cebong.
- Kentang bbq.
- Purwaceng. 
- Setiker Tour.
- Dapat teman baru.

nb: tidak termasuk logistik camp ceria ( makan selama camp, sarapan pagi ).

IDR: 350.000/k   min 18 orang.

Cp: 081 228 086 677, 082 232 279 641
Fb: razmeed rumahbackpack dieng
bbm: 7D1A147D, 7EC4C463
blog: adventurebakal.blogspoot.com
Whatsapp: 085777751539

Ayoooo nikmati kepuasan perjalan tour anda bersama kami...
RAZMEED Guide trip and trekking
BAKAL ADVENTURE INDONESIA



Selasa, 04 November 2014

BUKIT SIKUNIR Golden Sunrise


BUKIT SIKUNIR
Keindahan dari tempat bersemayamnya para dewa..

Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kaupaten Wonosobo , yang merupakan desa tertinggi di pulau jawa. dan berada di wilayah pegunungan Dieng.

Disana kita akan dimanjakan oleh panorama alam yang menakjubkan, yaitu matahari terbit ( Sunrise ). yang sudah populer dengan namanya yaitu GOLDEN SUNRISE.



Selain itu, kita juga akan merasakan sensasi diatas awan lewat pemandangan awan yang berada di bawah pijakan kaki kita.

sunggunh amazing..
NEGERI DI ATAS AWAN.




Tak cukup dengan sensasi panorama yang tersaji, dingin yang menusuk tulang juga akan menjadi sensasi yang tak akan pernah terlupakan..



Tak kalah menarik, disana juga ada telaganya..
yaitu TELAGA CEBONG..


Menakjubkan kan???
So...
Keagungan tida tara yang diberikan oleh yang maha kuasa tak akan habis ketika kita mau menjaga untuk kita nikmati...



Selasa, 01 April 2014

Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung yang mempunyai ketinggian 2565 mdpl ini kerap dipandang sebelah mata oleh para pendaki, karena tingginya yang tidak seberapa, namanya pun seakan hilang tertelan dengan nama besar Sindoro Sumbing yang berdiri gagah tak jauh dari gunung prau ini. Dan nama Gunung Sikunir lebih dikenal para kalangan wisatawan yang berkunjung ke dataran tinggi dieng dan ingin menikmati matahari terbit yang konon katanya adalah Golden Sunrise. Tapi Gunung Prau memiliki semua yang tak dimiliki Sikunir dan tempat lainnya di dataran tinggi Dieng.





Wisata Dieng negeri kahyangan



Dieng adalah kawasan dataran tinggi di Jawa Tengah. Masuk kedalam wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya berada di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.


Dieng adalah kawasan vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa dengan beberapa kepundan kawah. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

Secara administrasi, Dieng merupakan wilayah Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara dan Dieng ("Dieng Wetan"), Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah paling terpencil di Jawa Tengah.

Golden Sunrise


Salah satu kunjungan wisata ke Dieng adalah menyaksikan GOLDEN SUNRISE (matahari terbit dengan spektrum warna yang menakjubkan). Golden Sunrise DIENG sebuah cahaya keemasan yang sangat memukau saat matahari terbit. Fenomena alam ini memancarkan sinar yang spektakuler, dan jarang sekali dijumpai di tempat lain. Soal sunrise Dataran Tinggi Dieng memang jawaranya. Wisatawan dapat menikmatinya melalui Bukit Sikunir atau Bukit Paku Waja.

Untuk menyaksikan golden sunrise Dieng, wisatawan harus berada di lokasi sebelum matahari terbit, antara jam 04.00 atau 05.00 pagi. Karena udaranya yang sangat dingin - bisa mencapai O (nol) derajat, maka disarankan kepada Anda untuk melengkapi pakaian penahan dingin seperti mantel, sarung tangan, dan sepatu gunung. 



Akses menuju ke Dataran Tinggi Dieng lebih mudah jika ditempuh dari Kota Wonosobo, karena jalannya dapat dilalui kendaraan bermotor. Tetapi jika Anda berencana membawa kendaraan pribadi, jangan lupa untuk memastikan bahwa kendaraan Anda dalam keadaan baik. Hal ini disebabkan medan jalan yang akan dilalui cukup berliku dan menanjak. Tak jarang di tepi kanan atau kiri jalan bersebelahan dengan jurang yang dalam. Namun bila ingin naik kendaraan umum, Anda bisa berangkat dari terminal kota Wonosobo dan menempuh jarak kira-kira 25 km dengan waktu tempuh antara 45 menit sampai sekitar 1 jam.

Banyak tempat penginapan disini dengan biaya terjangkau, antara Rp.150.000,- sampai Rp.200.000,- per malam. Penginapan itu sejenis homestay yakni berupa penginapan sederhana di sekitar desa Kejajar. Jika tujuan Anda kesini untuk menyaksikan sunrise, maka pemilik penginapan dapat Anda minta untuk membangunkan Anda dipagi hari sekitar jam 04.00. Karena jaraknya yang lumayan jauh berjalan kaki menaiki bukit, maka saran terbaik untuk bangun dari tidur Anda adalah pada jam tersebut.

Candi Arjuna




Setelah menyaksikan golden sunrise, Anda dapat melanjutkan kunjungan ke kawasan Candi Arjuna, yakni sebuah kompleks candi Hindu peninggalan abad ke-7-8 yang dibangun pada tahun 809. Merupakan salah satu dari delapan candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah Semar, Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada abad ke-7 Masehi ada seorang putri bernama Dewi Sima. Ia adalah keturunan Dinasti Sanjaya yang memerintah Kerajaan Kalingga, dengan gelar Ratu Sima. Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang bernafaskan Hindu.

Pada masa pemerintahannya, Ratu Sima mendirikan candi-candi yang ada di tempat ini sebagai bentuk pemujaan. Ratu Sima tidak hanya mendirikan satu kompleks Candi. Tetapi ia juga mendirikan beberapa candi lain, di antaranya Candi Gatotkaca yang terletak di bukit Pangonan, Candi Dwarawati yang berada di kaki Gunung Prahu, dan Candi Bima yang merupakan candi terbesar di kawasan wisata Dieng Plateu.

Mata Air Tuk Bimalukar





Di kawasan wisata ini juga terdapat sebuah mata air yang terkenal sebagai sumber mata air Sungai Serayu. Mata air itu bernama Tuk Bimalukar. “Tuk” berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang artinya mata air. Sedangkan “bimalukar” diambil dari mitos yang beredar di daerah ini. Para penduduk yakin bahwa mata air ini berasal dari air kencing Bhima Sena (tokoh pandawa dalam pewayangan) yang sedang berlomba dengan para Kurawa untuk membuat sungai. Pada saat ia membuka pakaiannya, Bhima Sena melihat perempuan cantik yang mengganggunya dan ia berkata “sira ayu” (dalam bahasa indonesia mempunyai arti “kamu cantik”). Setelah itu, air kencing Bhima Sena menjadi sebuah mata air dan menjadi sumber dari Sungai Serayu (nama Serayu berasal dari kata “sira ayu” yang diucapkannya). Menurut kepercayaan penduduk, air yang berasal dari Tuk Bimalukar bisa menyebabkan awet muda.

Telaga Warna





Setelah puas menikmati hijaunya lingkungan Candi Arjuna dan Mata Air Bima, sempatkan juga Anda mengunjungi tTelaga Warna. Ini adalah wisata danau di dataran tinggi Dieng yang tidak kalah menariknya dengan “Lake Blue” yang terdapat di Australia, danau Mazama yang terletak di Amerika, Quilotoa di Ekuador, ataupun danau di Mount Kamai di Alaska. [ed]

Senin, 31 Maret 2014

Candi DIENG

Candi Dieng – Mahakarya Dinasti Sanjaya

Candi-candi Dieng merupakan mahakarya dinasti Sanjaya sebagai candi beraliran hindu tertua di Jawa pada abad ke 7 yang masih tampak gagah di dataran tinggi Dieng. Bangunannya yang berukuran kecil rata-rata 4 m persegi terlihat cantik di tengah-tengah gunung Dieng.  Banyak orang mengatakan candi Dieng itu unik. Bentuknya yang mungil, arsitekturnya sederhana tapi mengena setiap mata saat menatap keindahan warisan Hindu kuno ini.
Candi Dieng merupakan tempat persembahan terindah yang di tujukan kepada Dewa Shiwa, Dewanya para umat hindu yang terkenal dengan TRI MURTI yaitu Shiwa, Wisnu dan Brahma. Cand-candi yang sudah ditemukan dan masih dilestarikan keberadaannya diantaranya adalah Kompleks candi Arjuna meliputi Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra dan Candi Semar. Saat mengarahkan pandangan ke samping kanan, melewati jalan setapak yang lebat di tumbuhi rerumputan hijau tampak komplek Candi Setiaki yang bangunannya  tidak kalah indah dengan candi-candi yang berada di kawasan Candi Arjuna. Saat berjalan ke atas melewati rimbunnya pohon cemara, disana juga terdapat salah satu candi Dieng yaitu Candi Gatutkaca. Candi Gatutkaca merupakan komplek candi juga akan tetapi hanya ada satu bangunan candi yang masih berdiri di komplek Candi Gatutkaca. Letak bangunan candi yang lebih tinggi dari Komplek Candi Arjuna dan Komplek Candi Setiaki sehingga daerah komplek Candi Gatutkaca sering digunakan oleh para photographer sebagai spot objek photo mereka.
Mahakarya dinasi Sanjaya sebagai peradapan hindu berbentuk candi yang mirip seperti struktur candi dari Hindia pun ada di Dieng yaitu Candi Bima. Candi Bima merupakan Candi yang paling unik dan misterius di Dieng. Tidak jauh dari perkampungan Dieng, terlihat tumpukan batu yang tertata rapi berupa candi juga yang masih enak di pandang mata yaitu Candi Dwarawati, Letaknya yang memisahkan diri dari yang lainnya membuat candi ini banyak di kejar oleh para wisatawan.
Candi Dieng merupakan peninggalan sejarah misterius karena keberadaannya dan tampak megah karna gaya arsiteknya.
Candi Arjuna
Komplek candi arjuna merupakan salah satu komplek candi di dieng yang ramai dikunjungi wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Di komplek candi arjuna ini terdapat 4 bangunan utama candi megah dan 1 candi pendamping. Sebelum memasuki Komplek Candi Arjuna kita di sambut dengan Komplek Darmasala yang menyelinap di antara pepohonan pinus gunun g. Di komplek Darmasala inilah terdapat batu-batu yang tertata rapi membentuk sat fondasi, tidak salah lagi disini masih lestari keberadaannya yaitu terdapat fondasi rumah tinggal. Disinilah dahulu para brahmana mengabdikan hidup mereka dan juga sebagai tempat penyambutan para tamu. Di komplek Darmasala ini kita melihat 2 fondasi rumah yang berada di samping kiri dan kanan lengkap dengan Yoni dan Lingganya. Tidak hanya bangunan candi yang akan kita nikmati di lokasi ini. Di komplek candi arjuna kita juga bisa merasakan dingin -4. Disana terhampar es yang membeku di sela-sela candi saat matahari belum mencairkan pagi hari.
Candi arjuna merupakan candi yang terlihat sangat sempurna dengan gaya arsitek menarik tapi sederhana. Candi ini mampu mengundang para wisatawan untuk berfoto ria bersama kawan ataupun keluarga. Candi Arjuna merupakan candi yang paling sempurna dan utuh dari ujung alas candi sampai pucuk candi yang berbentuk Padma atau sering disebut juga bunga teratai. Di dalam candi arjuna konon terdapat air suci menggenang di dalam yoni. Konon juga air suci itu tak pernah habis meskipun di musim kemarau entah datangnya dari mana mata air suci tersebut. Sampai sekarang juga masih dianggap sakral oleh masyarakat sekitar yang masih percaya.
Candi Srikandi
Salah satu saksi bisu bahwa Dieng merupakan tempat pemujaan Dewa Civa serta bangunan-bangunan nya mirip dengan bangunan candi di India tertunjuk pada Candi Dwarawati. Relief  Tri Murti yang begitu mengesankan terpampang jelas pada setiap sisi candi Dwarawati. Candi yang menghadap ke arah tenggelamnya matahari ini merupakan satu-satunya candi di Dieng yang berelief Tri Murti. Relief dewa wisnu terpahat di bagian utara sisi candi, di sisi selatan tergambar relief Dewa Brahma dan relief Dewa Civa terlihat di sisi bagian timur Candi Srikandi.
Candi Puntadewa
Saat ini Candi Puntadewa tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Candi yang berukuran 4,44 x 4,44 meter ini merupakan suatu tempat yang sangat istimewa untuk upacara besar yaitu Dieng Cultre Festival yang di adakan setiap tahunnya. Candi Puntadewa yang terletak di Komplek Candi Arjuna ini di percaya oleh penduduk setempat  danSang  Juru Kunci sebagai salah satu candi tertua diantara candi-candi yang berada di komplek Candi Arjuna dimana Candi Puntadewa sebagai saksi nyata pembuangan sial  anak-anak rambut Dieng.
Di hari-hari biasapun para wisatawan tidak enggan untuk sekedar berfoto dengan para warang-warang atapun dengan para penari rampok yakso dibingkis unik dari pakaiannya serta ditemani sang hanoman putih. Mereka semua siap menghibur  saudara ditengah menikmati indahnya panorama Dieng di Komplek Candi Arjuna ini.
Candi Sembadra
Bentuk candi ini tidak jauh beda dengan yang lainnya hanya saja ukurannya  paling kecil diantara candi candi yang lainnya. Relief yang Candi Srikandi punya diantaranya  kala yang agak besar dan kepala makara yang berbentk ikan. Letak Candi Srikandi inipun paling  ujung, tapi jangan salah saat pengambilan gambar dengan lensa kamera Candi Srikandi mempunyai posisi yang bagus dengan background rentetan cemara dan Gunung Sindoro.
Candi Semar
Candi Semar merupakan candi yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3,5 m x 7 m dengan kaki candi berbentuk Padma. Candi Semar merupakan salah satu cani di komplek candi arjuna yang menantang matahari terbit. Candi semar di percaya sebagai candi pendamping dari Candi Arjuna karena letaknya yang tepat di depan Candi Arjuna. Dahulu candi ini sebagai tempat menyimpan alat-alat dan perlengkapannya untuk sembahyang.
Candi Gatutkaca
Candi gatutkaca yang terletak lebih tinggi dari kawasan candi lain membat orang-orang betah untuk duduk-duduk maupun menikmati indahnya panorama Dataran Tinggi Dieng. Di komplek candi ini hanya tinggal berdiri satu candi yaitu Candi Gatutkaca itu sendiri. Bentuk dan seni reliefnya juga hampir sama dengan candi-candi yang lain.
Candi Bima
Jangan membayangkan candi hindu yang berada di Dieng ini besar-besar seperti candi di prambanan. Candi yang paling besar yang sementara ini sudah di gali keberadaannya adalah Candi Bima. Candi Bima di temukan dengan ukuran 4,55 m x 4,55 m. Kalau diperhatikan dengan seksama Candi Bima meniru gaya candi-candi di India yaitu terdiri dari tiga tingkatan mendatar dan disisi dinding candi terdapat Arca Kudu nya. Candi Bima merupakan candi yang kedua di Dieng yang menghadap ke arah timur. Candi ini  sering digunakan untuk upacara Pradiksina yaitu  mengelilingi candi Siwa searah putaran jarum jam sebanyak tiga kali putaran dengan melakukan Kirab Mendhak Tirta. Hal ini terlihat dari tembok pembatas yang mengelilingi candi Hindu tertua di Dieng ini.
Candi Dwarawati
Merupakan salah satu Candi Hindu di Dieng yang terisolir dari candi-candi lain. Candi Dwarawati terletak di tepi perkampungan penduduk Dieng. Karena letaknya berbeda dari yang lain banyak orang-orang yang sering berkunjung ke sini untuk menikmati angina hawa romantic Dieng.


# Adventure Never Dies

wisata dieng


 Tempat Wisata di Dieng Wonosobo yang Indah -



Objek wisata Dieng berupa wisata alam, wisaa bersejarah yang dikelola secara bersama dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Kawasan Dieng adalah penghasil sayuran dataran tinggi yang ada di Jawa Tengah. Kentang merupakan hasil utama yang ada di kawasan ini. Selain itu, wortel, kubis, dan berbagai bawang juga dihasilkan dari kawasan Dieng. Selain sayuran, Dieng juga penghasil pepaya gunung (carica) dan jamur. Namun akibat aktivitas pertanian yang berkembang pesat, kawasan hutan di puncak pegunungan hampir habis karena dijadikan lahan untuk menanam sayur.


- Banyak tempat wisata yang menarik di Dieng dan sekitarnya yang memiliki pemandangan indah dan populer. Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang terletak di Jawa Tengah, masih termasuk wilayah Kab. Banjarnegara dan Kab. Wonosobo. Lokasinya di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro serta Gunung Sumbing.
Wisata DiengDieng, foto : pesonadieng
Wisata Telaga Warna DiengTelaga Warna Dieng
Wisata Telaga Warna DiengTelaga Warna Dieng
Berikut ini adalah beberapa objek wisata di Dieng yang menarik dan dapat Anda jadikan sebagai tempat tujuan wisata atau rekreasi bersama keluarga dan kerabat terdekat.

1. Telaga Warna - Telaga ini sering memunculkan warna merah, biru, hijau,  putih, dan lembayung
2. Telaga Pengilon - Letaknya bersebelahan dengan Telaga Warna, uniknya warna air telaga ini bening seperti tidak tercampur dengan belerang. Keunikan lain, yang membatasi Telaga Warna dengan Telaga Pengilon hanya rerumputan yang terbentuk seperti rawa kecil.
3. Telaga Merdada - Merupakan Telaga yang terbesar di Dataran Tinggi Dieng. Airnya tidak pernah surut sehingga dijadikan pengairan untuk ladang pertanian. Telaga ini juga sering digunakan pemancing untuk menyalurkan hobi atau wisatawan yang sekedar keliling menggunakan perahu kecil yang disewakan penduduk setempat.
4. Kawah Sikidang, Sileri, Sinila - Pernah meletus dan mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 dengan korban 149 jiwa
5. Kawah Candradimuka.
6. Telaga Cebong - dekat dengan desa wisata Sembungan
7. Telaga Merdada
8. Telaga Dringo
9. Telaga Nila
10. Bukit Sikunir - pemandangan yg indah tersaji disini, dengan golden sunrisenya.
11. Gunung prau - pesona keindahan alam yg menakjubkan di puncak 1000 bukit dan bukit teletubiesnya.

Wisata Bersejarah Candi di Dieng

  1. Candi Gatotkaca
  2. Candi Bima
  3. Candi Arjuna
  4. Candi Semar
  5. Candi Sembadra
  6. Candi Srikandi
  7. Candi Setyaki
  8. Gangsiran Aswatama
  9. Candi Dwarawati
Gua Wisata di Dieng
  1. Gua Semar
  2. Gua Jaran
  3. Gua Sumur
Terletak di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon, sering digunakan sebagai tempat olah spiritual.

Sumur Jalatunda
Dieng Volcanic Theater - untuk melihat film tentang gunung api di Dieng.
Museum Dieng Kailasa - tempat menyimpan artefak dan informasi tentang alam (geologi, flora-fauna), keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian serta warisan arkeologi Dieng. Teater untuk melihat film tentang arkeologi Dieng, panggung terbuka di atap museum, serta restoran.
Mata air Sungai Serayu - disebut juga dengan nama Tuk Bima Lukar (Tuk = mata air).

Kawah di kawasan Gunung di Dieng
  1. Siglagah
  2. Sibanteng, berpotensi gas beracun
  3. Sikendang, berpotensi gas beracun
  4. Timbang, berpotensi gas beracun
Kurang lebihnya daftar diatas adalah pesona Tempat wisata di Dieng yang indah dan cukup menarik untuk Anda kunjungi, pesan kami jika tempat wisata diatas berpotensi mengeluarkan gas beracun lebih baik tidak usah Anda kunjungi, untuk berjaga-jaga akan terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukankah begitu?.

Adventure Never Dies.............

Profil Bakal Adventure Indonesia



Bakal Adventure INDONESIA
Organisasi penggiat alam di era sekarang ini tumbuh pesat di masing-masing daerah. dan apabila kita mendengar istilah pengiat alam , maka yang dalam pikiran kita yang terlintas adalah pendaki gunug,pengarung arung deras,pemanjat tebing dan pengggiat tebing serta camping. Sedangkan bagi yang mencIntai alam lingkungan, melakukan penanaman dan perawatan pohon-pohon  dan bunga-bunga serta penjaga fauna.
 




Bakal Adventure Indonesia adaah salah satu oraganisasi penggiat alam dikawasan dataran tinggi dieng,yang terbentuk atas dasar kecintaan terhadap alam sekitar,berkembang menjadi  motor pengerak pengitat alam maupun organisasi pecinta alam dan merupakan barometer untuk para penggiat alam dan pecinta alam didaerah dataran tinggi dieng  dan sekitarnya
Organisasi ini  mengutamakan aspek pelestarian alam dan lingkungan serta pengembangan  destinasi pariwisata didataran tinggi dieng pada khususnya.
Sejarah Bakal adventure sendiri terbentuk dari beberapa pemuda yang kebetulan mempunyai hobi yang sama yaitu hal-hal yang berkaitan penjelajahan dengan alam sekitar, seperti trekking gunung, fun trekking dan expedisi ke berbagai wilayah. kemudian dari pengalaman berpetuaang itu,selain bisa mendapatkan hal hal menarik, pemandangan di alam yang asri dan sejuk, kami juga mendapat berbagai ilmu dan pengalaman dari sahabat-sahabat sehobi itu yang kebetulan kami temui di jalan, mereka banyak memberikan masukan ataupun sekedar sharing tukar pegalaman tentang berbagai hal,kemudian kami mempunyai inisiatif untuk membentuk ogansasi yang tidak hanya menikmati alam sekitar, tetapi juga organisasi yang memperhatikan aspek pelestarian alam dan lingkungan agar tetap lestari sampai kelak nanti. Kemudian didirikanlah organisasi Bakal Adveture ini pada tanggal 29 September 1997.
Dengan anggota awal adalah enam orang, personil yaitu ‘’lucky, ele, soe vick, muso, ipur, kane rock,  dan sekarang telah ada 25 anggota yang aktif.